Teleprocessing adalah arsitektur DBMS paling sederhana. Pada teleprocessing, data diterima atau dikirim melalui jaringan komunikasi. Satu komputer dengan CPU bertindak sebagai komputer pusat yang akan menangani semua pekerjaan (program aplikasi, DBMS, dll) dari terminal atau PC yang dihubungkan ke komputer pusat.
Gambar arsitektur teleprocessing.
Keuntungan dari arsitektur teleprocessing adalah:
- Karena PC atau terminal tidak perlu mengurus pekerjaan sendiri, maka user interface cukup sederhana.
- Data didapat langsung dari komputer pusat.
- Komputer pusat akan terbebani cukup berat karena harus menangani semua pekerjaan dari terminal-terminal yang terhubung.
- User berperan penting menentukan lancar tidaknya proses berjalan.
B. FILE-SERVER
Pada arsitektur file-server, semua komputer (workstation) akan terhubung ke dalam jaringan LAN (Local Area Network) yang kemudian terhubung ke file server. Tiap komputer telah memiliki program-program aplikasi sehingga file server hanya bekerja mengirimkan file bila diperlukan.
Gambar arsitektur file-server
Keuntungan dari file-server adalah:
- Memudahkan melacak data.
- Mudah dirancang.
- Terbentuk lalu lintas jaringan yang besar.
- Tiap workstation harus memiliki copy DBMS.
- Kontrol menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS dapat diakses secara bersamaan.
C. CLIENT-SERVER
Client-server merupakan tingkat lanjut dari file-server. Tidak seperti file-server yang meminta data ke server, pada client-server semua komputer (client) dapat memproses kerjanya sendiri dan semua file sudah tersedia di tiap client. Kemudian client akan meminta basis data dari server atau meminta server untuk mengeksekusi data khusus dan mengembalikan hasilnya ke client.
Gambar arsitektur client-server.
Keuntungan client-server:
- Memungkinkan akses basis data yang besar.
- Kinerja lebih baik.
- Kecepatan akses lebih tinggi.
- Mudah untuk diterapkan.
- Jika terlalu banyak client yang mengakses ke server, maka server akan overload.
- Membutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server.
- Susah diamankan.
- Biayanya mahal.
D. THREE-TIER
Three-tier merupakan pengembangan dari client-server. Arsitektur ini banyak diimplementasikan menggunakan web aplication. Dengan begitu, client hanya perlu melakukan instalasi web browser. Pemrosesan pada three-tier disebarkan dalam tiga lapisan, yaitu:
1. Layanan presentasi (tingkat client).
2. Layanan bisnis (tingkat menengah).
3. Layanan data (tingkat sumber data).
Saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth.
Keuntungan three-tier:
- Apabila terjadi kesalahan di satu bagian, bagian lain tidak terpengaruh.
- Lebih aman karena terproteksi firewall.
- Transfer informasi lebih optimal.
- Mudah untuk mengubah DBMS engine.
Kerugian three-tier:
- Biayanya mahal.
- Lebih susah untuk dirancang dan diatur.
- Membutuhkan bandwith internet yang besar.
Dari semua arsitektur DBMS multi user, menurut saya yang paling baik adalah arsitektur three-tier karena pemrosesan data dibagi menjadi tiga bagian dan tiap bagian memiliki fungsi atau tugasnya masing-masing sehingga tidak terlalu membutuhkan beban yang berat dan dengan begitu akses data pun menjadi lebih cepat. Selain itu bila satu bagian rusak, bagian lain tidak terpengaruh sehingga dapat menghemat biaya perbaikan karena hanya memperbaiki di satu bagian saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar